Banyak orang yang mengatakan bertani atau berkebun merupakan kegiatan yang identik dengan hal-hal kotor, sawah, susah, berat, jorok, dan statemen-statemen rendah lainnya. apakah anda juga berpikir demikian? semoga sudah tidak.
Bertani tidak harus memiliki lahan luas seperti sawah. siapa bilang bertani hanya bisa dilakukan di sawah. orang jawa dari dulu sudah menerapkan konsep pekarangan rumah. dari dulu orang-orang jawa mengumpulkan dan menseleksi tanaman-tanaman yang dianggap unggul dari hutan untuk ditanam di sekitar rumah, baik pekarangan depan, samping atau belakang.
Konsep ini sepertinya perlu di revitalisasi dan di aplikasikan kembali dalam masyarakat modern. mengingat kebutuhan atas kawasan hijau sudah mulai meningkat. apalagi ditengah isu perubahan iklim global dan jargon "bac to nature" sudah begitu menggema di berbagai belahan dunia.
Penggunaan lahan yang tersedia dapat dilakukan dengan konsep rumah pangan lestari (RPL). program ini juga bisa dikatakan sebagai kegiatan pertanian yang amat menarik. kita bisa kembali lebih dekat dengan alam dengan cara menanami lahan yang ada dengan tanaman-tanaman semusim yang kita inginkan. komoditas seperti sayuran dan buah buahan paling sesuai diterapkan dalam konsep ini. selain sebagai bahan tambahan nutrisi bagi keluarga anda, hasil dari kegiatan utama dari kegiatan ini adalah unsur estetika. ditambah lagi bagi kalian yang hobi menanam dan berkreasi untuk berkebun menjadikan kegiatan ini sangat menarik dan hiburan anda. apalagi dapat di ajarkan kebada anak-anak supaya anak-anak anda masih bisa belajar memegang tanah, benih , pupuk dan lainnya tanpa perlu mencari tanah sawah yang luas.
Pertanian akan menjadi menarik jika kita dengan sepenuh hati mengerjakannya. tidak ada yang susah dalam kegiatan bertani. optimalkan lahan anda yang tersisa, penuhi dengan hehijauan yang menyejukkan mata.
mari bertani kembali di pekarangan.
(Hasan brissy, 15/8/15)
Menghijaukan Pekarangan
4/
5
Oleh
Unknown
