
Tidak ada yang istimewa memang,
Jijit dan Ihsan hanya memasak nasi dan telor dadar untuk menu kali ini. Hanya
suasana kebersamaan yang mengubah nya menjadi istimewa.
Dikala masak hampir selesai, Jojo
izin meninggalkan Jijit dan ihsan ke warung untuk membeli sebatang rokok.
Ihsan : “jit, ayo kita makan duluan aja, aku udah laper”, rayu Ihsan
Jijit : “ayoo, kesuen
(kelamaan)”
Jijit dan Ihsan sarapan duluan,
telor dadar Ihsan bagi tiga dan
menyisakan satu potong untuk Jojo. Setelah selesai sarapan, dua sahabat ini
bersamaan meninggalkan ruang makan untuk mencuci piring di dapur. Sekembali
dari dapur terlihat potongan telur sisa telah tergeletak di lantai.
Jijit : “huss-husshh, walah,”
Ihsan : “knapa Jit?”
Jijit : “ dimakan si Putri san”,
Ihsan : “siputri tu siapa?”
Jijit : “ya si putri, kucing itu”.
Ihsan : “owalaah,, sini”
Ihsan mengambil potongan telurnya
dan mengembalikan telornya ke piring. Selepas itu, dua sahabat ini keluar
menuju warung untuk membeli teh anget. Di tengah perjalanan Ihsan dan Jijit bertemu
dengan Jojo yang terlihat membawa sepack rokok. Mereka berpapasan seperti biasa
dan membiarkan saling berlalu.
Sekembali dari warung, Ihsan dan
Jijit langsung pulang ke kontrakan.
Jijit : “haahh, siapa yang makan?’’ (kaget)
Ihsan : “jangan-jangan”.
Jojo berlalu dari dapur dan
terlihat tangannya masih dalam keadaan basah
Jojo : “knapa?” , sambil menjilat-jilat jemari tangannya.
Ihsan dan Jijit : “emmmm... gak Papa, $##%@%#^%$%$%$##%# ”.
Telor dan Kucing
4/
5
Oleh
Unknown