Senin, 07 September 2015

Rangkuman Ngaji Kitab Bidayatul Hidayah

Bismillahirrahmanirrohim, Alhamdulillahirrahmanirrahim, wabihi nasta'in, wa'ala umuriddunya waddin, washsholatuwassalamu ala ashrofil ambiya'i wal mursalin, wa ala alihi wa ashhabihi ajma'in. amma ba'du

kajian kitab Bidayatul Hidayah karya Hujjatul islam imam Al-ghozali.
oleh ust.Adhli Al-karni Eksyar IPB 50

mengenal allah (ma'rifatullah) itu ada tiga cara om. yang pertama tuh dengan ilmu tauhid, dengan ilmu fikih melalui syari'at Allah, dan melalui tasawwuf.

dalam ilmu tauhid kite tahu kan ada aqoid 50, yaitu 20 sifat wajib Allah, 20 sifat mustahil Allah, 1 sifat jaiz Allah, 4 sifat wajib Rasul, 4 sifat muhal rasul, dan 1 sifat jaiz Rasul. kalo syari'at itu ada di ilmu fikih coy. tapi kalo ilmu akhlaq tu ada di ilmu tasawwuf. udah tau kan?

imam Al-ghozali itu dijuluki hujjatul islam coy, tau gak hujjatul islam itu gelar buat siapa? hujjatul islam itu untuk ulama yang hapal 300.000 hadis coy. luar biasa.... ente bisa gak? kalo gak bisa jangan berani-berani menjelek-jelekan ulamak ya... hehe

nah kalo gelar alhafidz didepan nama, itu orang yang bisa hapal 100.000 hadis. kalo al-imam itu hapal satu juta hadis, nah yang paling atas ini, adalah imam mujtahid mustaqil, yakni satu-satunya ulama : imam syafi'i, beliau ulama' yang mendapat gelar itu. merupakan derajat mentok tertinggi dibawah rasul. luar biasa.

mari kita ngaji kitabnya sekarang. kite akan bahas wudlu. simak ya...

WHUDU
wudhu tidak hanya kegiatan fisik saja, tapi juga kegiatan batin. gimana enggak, anda kentut tapi yang dibasuh bukan (maaf) pantat anda. kira-kira nyambung nggak? rasional nggak? memang kata beliau (adli), agama islam ini dibangun juga atas ketidak rasional juga, pokoknya kita itu harus sam'an wa tho'atan (taat dan nurut) kepada semua perintah Allah dalam agama. kan emang kapasitas otak kita terbatas, gak kaya yang maha agung Allah subhanahu wa ta'ala.

ini berbeda dengan istinja', tahu istinja' gak? istinja' itu cebok coy. abis boker trus bersihin tempat keluarnya kotoran. (maap fullgar). kalo istinja', dimana kotoran keluar, maka yang dibasuh (yang disucikan) ya bagian yang itu. nah.. sekarang paham kan?

nah, dalam istinja', yang dibersihkan itu najis, najis itu ada dua, najis haqiqi (tampak), dan najis hukmi (tidak tampak). najis yang tampak pasti anda sudah tahu lah, kaya tahi, urin dll. terlihat mata. nah kalo yang hukmi itu gak terlihat coy. kaya bekas kencing yang kering, kan gak keliatan. tapi ada baunya. nah itu contoh dari najis yang hukmi. pokoknya, pada intinya najis itu yang bisa di indra (di lihat, diraba, dicium,)

berbeda dengan hadas. kalo hadas itu kotoran yang gak keliatan bung. pokoknya gak bisa keliat oleh indra. contoh dari hadas misalnya anda buang angin, abis berak (udah dibersihkan dengan istinja'), abis keluar sperma dll. buang angin misalnya, kan gak keliatan, tapi anda dianggap punya hadas kecil yang anda harus berwudlu jika mau mensucikan diri. emang keliatan barangnya? nggak kan?. nah inilah fungsi wudhu. wudhu digunakan untuk mengangkat hadas. makannya wudlu itu gak hanya kegiatan fisik/dhohir saja, tapi juga kegiatan batin.

tapi juga, kalo mau membersihkan hadas, kalo ada najis dibersihkan terlebih dahulu. misal anda berak, istinja' dulu baru wudhu. jangan cuman dengan wudlu.kan wudhu untuk mengangkat hadas saja, bukan ama najis yang gituan. hehe

ingat firman allah, bahwa Allah mencintai orang yang banyak bertaubat dan banyak bersuci.
bertaubat bisa dengan 4+1 kegiatan, jadi kalo kite mau tobat, yang perlu dilakukan itu ini nih : menyesal, mohon ampun kepada Allah, berjanji tidak akan mengulangi lagi, ditutup dengan melakukan kebaikan, dan terakhir jika kesalahan kita ama manusia, minta maaflah dulu dengan pihak tersebut.

sedangkan thoharoh/bersuci itu ada enam bung. : kegiatan mengangkat najis, mengangkat hadas, kegiatan dianggap mengangkat najis (misal istinja' dengan batu karna gak ada air), kegiatan yang dimaklumi sebagai tindakan penggannti mengangkat hadas (misal tayamum, karna gak ada air, tapi kalo ada air tayamumnya gak sah), kegiatan yang menyerupai pengangkatan najis (menyiram najis yeng kedua, kan yang wajib menyiram kan yang pertama doang), dan kegiatan yang menyerupai pengangkatan hadas (membasuh anggota wudhu yang ke dua dan tiga, kan yang wajib yang pertama doang).

nah tambahan nih. dzikir itu ada tiga, dzikir badan, dzikir lisan, dan dzikir hati. kalo dzikir badan tu kaya sholat, kalo dzikir lisan ya dzikir2 yang yang dengan mulut/suara, dan dzikir yang dilakukan dalam hati. kalo dzikir tu gak perlu niat gak papa coy. langsung aja dzikir.

 sedikit menyinggung ke perilaku tashawwuf ya ya pemirsa. jika anda membeli koran di pinggir jalan akan berbeda jika anda langsung beli dipabriknya. ini pertimbangan barokah ya kawan, bukan pertimbangan ekonomi. pembelian anda di pabrik akan tidak mengefek apa-apa terhadap pabriknya, karena dia sudah kaya. tapi kalo anda bertransaksi membeli koran dipinggir jalan, maka akan memberikan kemanfaatan tersendiri. bisa jadi pembelian koran anda di orang yang dipinggir jalan tersebut menentukan hidup matinya orang dihari itu. inilah jalan yang ditempuh seorang sufi. pertimbangan yang dilihat bukan sekedar kemanfaatan bagi kita, tapi juga ada unsur dibalik itu. begitu indahnya bukan.

balik ke wudhu. niat dalam hati. ingetkan rukun wudhu ada berapa? rukun wudhu itu hal yang harus di lakukan karena wajib, dan kalo ada yang gak dilakukan anda gak sah wudlunya. rukun wudhu : niat, membasuh wajah, membasuh kedua tangan sampai siku, membasuh sebagian kepala, membasuh kedua kaki sampai mata kaki, dan tartib (berurutan, jangan dibalik2 kaki dulu, tangan dulu dan lain-lain).
dalam pendapat imam syafi'i, niat perlu dibantu dengan lisan. jadi boleh, gak dilarang kalo niat yang dalam hati itu dibantu dengan diucapkan. supaya tambah mantab aja.

nah, dalam wudhu. paling tidak anda "ngeh" (kalau anda sadar bahwa anda dalam keadaan wudhu-gak ngelamun kemana-mana) sebelum anda membasuh wajah. kalao anda baru "ngeh" ketika anda membasuh tangan, maka wudhu anda perlu diulang.

nah, yang diajarkan al imam Ghozali itu disunnahkan berkumur2 dulu sebelum wudhu. berkumur-kumur itu dianjurkan sampai ujung mulut mendekati kerongkongan. pokoknya air itu dimasukkan kedalaaaamm banget, hampir mau ketelen lah pokoknya. tapiiii, kalo anda puasa dimakruhkan, yaitu ketika sudah zawal (matahari sudah berada tepat diatas kita). nah dalam proses berkumur-kumur ini ada doanya looh. doanya ada dikitabnya, saya belum hapal. maaf.
nah.. sisa air yang anda tengadah pas waktu ambil buat berkumur-kumur kan masih ada tuh, nah itu di isytinsyaq (dihisap kedalam hidung pelan-pelan), kemudian di isytintsar (dihembuskan dengan kencang). ini juga ada doanya coy. lihat doanya di kitabnya yaa...

demikian hasil kajian dengan gubah bahasa versi Brissy, mohon maaf jika ada kesalahan.
mau ikut kajiannya? ayo ngaji kita Tashawwuf Bidayatul Hidayah Karya Imam Ghozali bersama ust. adhli al-karni Eksyar 50 di lantai utama Masjid Alhurriyah IPB setiap hari Ahad malam pukul 18.30-20.30 WIB.

mohon maaf, baru untuk yang ikhwan/laki-laki saja.
terimakasih. wal afwuminkum.
semoga pengisi selalu diberi kesehatan sehingga bisa terus membimbing kita semua. aamiin.
alfatihah.
Allahumma inna nastaudzi'u kama allamtana fardud ilaina indahtiya jina ilaih. aamiin

Bogor, 06 Agustus 2015

Related Posts

Rangkuman Ngaji Kitab Bidayatul Hidayah
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.

2 komentar

Tulis komentar