Nilai Estetika dan Produktivitas Tanaman
Herbal
Kampung Jamu Dusun Cangkurawok
Hasan Bisria, Hamdan Ubaidillahb, Muhammad Fatah Yasinb,
Akhmad Nur Hijayatc
a Fakultas Pertanian, bFakultas Kedokteran Hewan, cFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
ABSTRAK
Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat
hidup sendiri tanpa adanya orang lain, bermasyarakat dan bertetangga merupakan
bagian penting dalam kehidupan manusia. Seiring berkembangnya zaman dan
teknologi yang semakin canggih, manusia semakin bersifat individualis. Sehingga
menjadikan bermasyarakat dan bertetangga semakin luntur. Mahasiswa yang
juga menjadi bagian dari masyarakat memiliki
banyak potensi dan ilmu pengetahuan ahir-ahir ini juga kurang bersosialisasi
dengan masyarakat. Khususnya dengan warga sekitar kontrakan atau kosan. Hal ini
yang terjadi di dusun Cangkurawok. Kampung Jamu merupakan gerakan menghijaukan
gang dengan tanaman herbal sebagai sarana membangun harmoni bertetangga
mahasiswa dan warga Kampung Cangkurawok Bogor.
Metode yang digunakan berupa pelatihan, pendampingan, serta
gotong-royong dalam manajemen penanaman tanaman herbal, mulai dari penyiapan
media dan alat, pemilihan bibit, pemeliharaan dan perawatan serta pemanfaatan
tanaman herbal sebagai jamu “kekerit”. Data
persentase sosialisasi mahasiswa terhadap masyarakat setelah dilakukan program
terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 44,5 % menjadi 88,9 %.
Aspek kedua yaitu tingkat pengetahuan warga terhadap tanaman herbal. Pada aspek
ini terjadi peningkatan tingkat pengetahuan warga sebesar 22,2 %. Aspek yang
terakhir adalah tingat pengetahuan warga terhadap jamu. Pada aspek ini terjadi
peningkatan persentase sebesar 5,5 %.
PKM-M Kampung jamu
4/
5
Oleh
Unknown