Sabtu, 12 Desember 2015

Teoritis VS Empiris

Realita dan teori sering sekali berbanding terbalik. Apa yang sudah diempiriskan oleh para penemu dan peneliti sering sulit diterapkan dilapang. Entah karna pelaku lapang yang tidak bisa atau memang teorinya yang terlalu susah dan tidak kompatibel dengan realita yang ada. Nah ini pertanyaannya, apa karena para peniliti atau penemu ini jauh dari masyarakat, sehingga teknologi dan inovasi baru yang bermunculan susah diterapkan di khalayak orang banyak?

Biarlah masing-masing dari kita menjawab pertanyaan tersebut daam diri masing-masing. Sehingga kita sebagai peneliti atau calon peneliti bisa merenungkan hal itu.

Dilapangan, masalah pertanian begitu kompleks. Baik sosial, budaya, karakter, sumberdaya, ekonomi, sifat, pengetahuan, dan lain sebagainya.  Apa yang didapatkan dari ilmu pertanian dibangku kuliyah sangat sulit diterapkan mentah-mentah di lapang. Ini masih perlu modifikasi atau bahkan tidak bisa di pakai.

Sebagai seorang akademisi yang belajar dalam bidang pertanian, saya merasa ini merupakan tantangan yang sangat berat. Ini menjadi maklum mengapa pembangunan pertanian begitu sulit maju. Kami sebagai orang pertanian saja merasa tidak mudah melihat realita lapang yang ada.

Namun, segala sesuatu dijatah oleh allah tidak diluar kemampuan kita. Kita pasti bisa menyelesaikan semua urusan dengan persiapan dan pertimbangan yang matang. Persiapan dan pertimbangan yang matang bisa dipelajari, baik Teoris (kuliyah) ataupun empiris (lapang). Dan tentunya dua hal ini harus beriringan.

Related Posts

Teoritis VS Empiris
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.