“Barang
siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan
tetangga”.
Pernah
dengar cerita kisah Imam Hasan Bashri tentang akhlak belau terhadap tetangganya
yang muslim? (http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,51-id,42209-lang,id-c,hikmah-t,Toleransi+Hasan+Bashri+Bertetangga+Nasrani-.phpx
) Dalam sebuah cerita yang dimuat dalam web NU, dikisahkan beliau berusaha
memuliyakan tetangga dengan tidak mengusik tetangganya yang nasrani itu. Air
rembesan kamar kecil tetangga sang Imam dari lantai dua diatas bocor mengenai kamar
beliau. Beliau tidak pernah memberi kabar atas bocornya saluran pembuangan air
kotoran itu dari toilet tetangganya itu sampai akhirnya sang Imam sakit dan di
jenguk oleh tetangganya yang beda keyakinan itu. Ketika beliau ditanya oleh
tetangganya sudah berapa lama beliau sabar atas hal itu, beliau menjawab,
“sudah 20 tahun”. Sebuah cerminan akhlak yang luar biasa ditunjukkan oleh
seorang alim yang menjadi teladan bagi kita semua.
Tetangga
menurut KBBI adalah orang (rumah) yg rumahnya berdekatan atau sebelah-menyebelah,
atau orang yang tempat tinggalnya (rumahnya) berdekatan. Sedangkan memuliakan
bermakna “menganggap (memandang) menempatkan mulia (kedudukan, pangkat,
martabat) pada suatu pihak. Dua kata inilah yang tercantum dalam hadis nabi
diatas, yang menjadi kesempurnaan iman kita kepada Allah dan Hari akhir.
Kehidupan
bertetangga sudah ada sejak peradaban manusia mulai mengadakan percocok tanam,
serta menetap dan hidup bersama. Ketika ilmu bertani mulai ditemukan, sehingga
kebiasaan hunting dan gathering makanan di hutan mulai ditinggalkan. Sejak saat
itu pula, interaksi dalam konteks bertetangga dimulai.
Kehidupan
bertetangga dalam islam begitu diutamakan. Banyak sekali kisah-kisah para ulama
yang sangat patut diteladani perihal sikap dan tatakerama beliau terhadap
tetangganya. Dalam hadis-hadis pun jelas Rasulullah mengajarkan bagaimana
kewajiban berbuat baik terhadap tetangga.
Dalam
segi islam, tetangga merupakan rumah yang jumlahnya 40 rumah di depan,
belakang, dan samping rumah kita. Namun dalam konteks luas, bertetangga dapat
bermakna lebih luas lagi (seperti : negara tetangga). Pada intinya adalah suatu
pihak yang berada dekat dengan pihak satunya.
Bumi dan Alam
Planet yang tempati oleh umat
manusia baru satu, yakni bumi. Manusia masih sangat perlu bersyukur dengan
tempat pemberian Allah yang sangat luar biasa ini. Meski diluar sana ada
sekelompok orang yang berambisi menjelajahi antariksa untuk menemukan bumi
lainnya.
Bumi diciptakan dengan segala
kelengkapannya untuk sepenuhnya diperuntukkan untuk kemakmuran manusia. Disana
disediakan berbagai macam dari mulai biotik maupun abiotik yang diberikan
sebagai jawaban penjaminan rizki atas setiap nyawa yang diciptakanNya.
Dari segi ilmiyah, bumi memiliki
karakteristik yang khas dan tidak dimiliki oleh planet-planet lainnya. Sampai
sekarang, para ilmuwan antariksa masih belum menemukan planet selengkap
pemberian Allah yang satu ini, meskipun telah banyak di beritakan bahwa ilmuwan
dari beberapa dunia telah berhasil mendaratkan pesawat tanpa awak ke beberapa planet
di angkasa untuk tujuan penelitian.
Ilmuwan
mengungkapkan bahwa atmosfir bumi memiliki kehebatan yang unik. Atmosfir lah
yang mengatur sehingga energi dalam atmosfer selalu sama. Atmosfer pula yang
mengatur sehingga persebaran energi dari belahan bumi ekuator menuju derajat
lintang bumi yang lebih tinggi. Dari atmoffer pula yang mengatur sehingga bumi
tidak dalam keadaan membeku akibat tidak terkena energi panas dari surya.
Atmosfer diisi oleh udara, uap,
air dan aerosol. Hampir semua benda ini merupakan benda-benda yang bersifat
fluida. Benda ini dapat berpindah dari satu belahan tempat ke belahan lainnya
dalam bumi skaligus memindahkan energi.
Energi yang dipindahkan dalam bentuk banyak hal, seperti energi kalor,
energi kinetik, energi kimia, dan lainnya. Dalam dunia ini kita tahu apa yang
dinamakan fluida. Fluida adalah zat alir atau zat dalam keadaan bisa mengalir dan memberikan sedikit hambatan
terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Ada dua macam fluida dinamis, yakni
cairan dan gas. Benda menjadi fluida karena memiliki ikatan antar molekul yang
lemah (secara tekstual ilmu sains). Contoh utama fluida adalah zat cair dan zat
gas. Dalam hal ini, saya anggap pergerakan manusia juga sebagai sebuah fluida.
Mengingat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk berpindah dan sesuai dengan
tempat yang diinginkannya.
Zat fluida ini bergerak
mengikuti hukum alam yang telah digariskan oleh Allah SWT yang sangat teratur.
Gerakan fluida sama sekali tidak memandang siapa dan dari mana dia berpindah. Air
(H2O) dan udara (nitrogen, oksigen, karbondioksida, dan lainnya) merupakan dua
fluida yang terpenting dalam atmosfer. Kedua benda ini bergerak dari sembarang
tempat mengikuti aturan alam yang telah digariskan.
Mengapa perlu memuliakan tetangga?
Kehidupan tidak akan pernah
tidak bersama. Dalam hal ini mari saya ajak melihat dari satu sudut pandang
saja, yakni alasan fluida. Pembaca saya ajak melupakan dahulu aspek kebutuhan
psikologis, sosial, ekonomi, politik, agama, dan lainnya yang membuat
pentingnya hidup bertetangga.
Sesuai dengan definisi dari
bertetangga, kehidupan bertetangga merupakan bagaimana perilaku personal
terhadap pihak lainnya yang lebih dekat karena urusan geografisnya. Negara akan
menjadi tetangga karena letaknya yang berbatasan. Begitu juga orang akan
menjadi tetangga apabila mereka memiliki tempat tinggal dekat dengan kita.
Fluida akan lebih cepat mengalir
pada jarak lebih dekat dibandingkan dengan jarak yang lebih jauh. Mari kita
membahas air. Air memiliki karkterisitik yang khusus. Air memiliki siklus
hidrologi, yakni terkadang menjadi uap yang dibawa oleh panasnya udara menuju
lapisan troposfer, kemudian terkondensasi dan menjadi cair kembali yang
kemudian jatuh menjadi butiran-butiran hujan. Dari air ini Tanaman, Hewan dan
manusia pertama kali memanfaatkan air alam. Dalam siklusnya, air berputar
melewati siklus baik dalam sistem metabolisme suatu makhluk hidup maupun
makhluk non hidup. Air bisa menjelma masuk kedalam sebuah tubuh tanaman, hewan,
dan manusia, atau hanya menjadi senyawa tersendiri atau bahkan berikatan dengan
senyawa lainnya. Dalam beberapa tempat air tidak memandang siapa dan benda apa
yang dilewati, tak peduli memasuki comberan, masuk dalam usus besar manusia,
atau menjadi senyawa yang tereksitasi pada proses fotosintesis tumbuhan yang
menjadi awal energi sebuah produsen.
Kita mungkin tidak tahu, air
yang kita minum, yang kita makan, yangkita buat untuk mencuci itu berasal dari
siapa dan dari mana. Bisa jadi air tersebut adalah air yang berasal dari air
sumur tetangga kita. Perlukah kita masih mempermasalahkan sebuah tetangga
manakala sebuah sumber daya alam berupa air saja tidak peduli siapa dan atas
dasar apa dia dimanfaatkan. Mengingat keberadaan geografis tetangga sangat
meungkinkan pertukaran dan sirkulasi pergerakan air yang paling memungkinkan.
Udara.
Dalam
ilmu sains, udara memiliki kandungan nitrogen kurang lebih 70 persen diatas
oksigen, karbon dioksida, dan bahan-bahan lainnya. Keberadaan oksigen menjadi
nyawa bagi mayoritas makhluk hidup. Oksigen menjadi bahan pembakar semua gula
kompleks dalam setiap tubuh organisme untuk mengubah energi kimia dalam tubuh
menjadi energi lainnya (seperti kinetik-gerak) sehingga manusia dan makhluk
hidup lainnya dapat memulai aktivitas kehidupannya.
Seperti
halnya air, udara lebih bersifat bebas lagi. Ikatan antar molekul dalam udara
lebih rendah sehingga memiliki sifat perpindahan fluida yang lebih tinggi.
Tetangga
merupakan orang yang memanfaatkan fluida udara terdekat selain kita. Fluida
yang digunakan oleh tetangga bisa sangat mungkin akan berpindah kerumah kita
dan sebaliknya. Seperti halnya sebuah oksigen yang kita hirup setiap harinya
untuk menyambung nyawa bisa jadi berasal dari tanaman yang ditanam tetangga,
begitu juga sebaliknya. Begitu juga karbon dioksida yang kita keluarkan dari
hasil respirasi tubuh kita bisa jadi pula dimanfaatkan oleh kebon tanaman punya
tetangga. Mengingat lokasi yang paling dekat dengan kita.
Efek
negatif pula akan sangat memungkinkan antar tetangga menikmati dan merugi
secara bersama-sama. Udara biasanya membawa partikel yang bersifat menyengat
pula. Bagi seseorang yang membakar sebuah sampah, atau mencuci sebuah ikan yang
anyir, pastinya partikel bau akan terbawa oleh fluida udara dan akan dirasakan
pula oleh tetangganya.
Apa
pentingnya bertetangga?
Sebagai
orang yang hidup dalam satu planet bumi ini, kita perlu bersama-sama
menjaganya. Kita tidak bisa menutup mata manakala terjadi suatu hal apapun
dalam hidup kita, namun kita harus selalu bersama-sama. Kehidupan harus
dilakukan secara bersama-sama demi kesejahteraan yang sifatnya
kolektif/kerakyatan.
Sebuah
kebakaran hutan akan menjadi menimbulkan dampak yang luar biasa kepada setiap
orang, meskipun kita sudah berusaha hidup senatural apapun. Bau kotoran akan
tetap ada meskipun kita sudah berusaha hidup bersih apapun. Asap akan masuk
kedalam rumah, dan air kita akan tetap keruh, ketika kita tutup mata dengan
tetangga.
Tidak
ada alasan untuk tidak hidup bertetangga. Ajaran untuk memuliyakan tetangga
sejak abad ke 7 masehi oleh kekasihNya telah menjadi sebuah alsan yang tak
perlu di pertanyakan lagi alasannya. Lalu mengapa kita masih ragu untuk
memuliyakan tetangga? Kasus kehidupan pada kompleks perumahan telah terlihat
jelas. Padahal komunikasi dengan tetangga merupakan hal yang memiliki dampak positif
dalam berbagai bidang. Baru saja kita bahas dari sudut pandang fluida saja.
Bertetangga dalam perspektif sains
4/
5
Oleh
Unknown