Gangguan kesehatan tanaman dapat berupa penyakit (abiotik dan biotik), hama, atau genetik. Gangguan yang dapat menular biasanya disebabkan oleh penyakit (virus, viroid, cendaan, bakteri, pitoplasma, protozoa nematoda,dan molikut, dan tumbuhan tingkat tinggi-penyakit biotik) dan hama (wereng, belalang dan lainnya). sedangkan penyakit yang abiotik bisa berupa kekeringan, deffisiensi hara, toksisitas hara, cekaman salin, kurang cahaya, kebanjiran, kebakaran, toksisitas pestisida, dan lainnya.
seorang dokter tanaman harus mampu mendiagnosis gangguan kesehatan yang terjadi pada tanaman dengan benar. Salah-salah, nanti malah bisa salah diagnosis, ya..gak? bahaya kalau terjadi mallpraktek, bisa dituntut. hehe. diagnosisi sendiri dapat dimulai dengan mengamati, menganalisis, dan menyimpulkan penyebab penyakit pada tanaman. maka dari itu perlu adanya dasar-dasar yang digunakan untuk mendiagnosis suatu gangguan.
terdapat tiga dasar yang bisa digunakan untuk mendiagnosis gangguan tanaman, yakni :
1. gejala dan tanda : gejala dan tanda ini dapat berupa individu atau bagian tanaman, atau gejala dan tanda yang ada di lapang (populasi)
2. informasi dari pembudidaya : selain gejala dan tanda, informasi dari pelakuk budidaya dapat menjadi dasar bagi proses pendiagnosis. ini bagaikan seorang pasien yang dapat ditanya mengenai keluhan dan dan lainnya. hal yang perlu ditanyakan bisa berupa : teknik budidaya, teknik pengendalian OPT, perlakuakn khusus kalau ada, informasi pupuk, dan fisiologi dari tanaman.
3. kondisi pertanaman : tidak cukup seorang dokter tanaman melihat gejala tanda dan menanyakan kepada pelaku budidayanya, namun juga harus melihat kondisi pertanaman, berupa vegetasi sekitar lahan, sungai/ hutan, apakah ternaungi atau tidak, dan lainnya.
sehingga, seorang ahli harus bisa mengambil sampel dengan baik. sampel yang baik dapat dilihat sebagai berikut :
1. sampel yang representatif : artinya, sampel yang di ambil haruslah mewakili kondisi pertanaman yang ada. ini yang disebut juga dengan sampel yang bersifat diagnostik.
2. keadaan sampel : artinya, kondisi sampel haruslah baik, harus memperlihatkan kesegarannnya, gejala yang diambil tidak berubah ketika sampai ditempat tujuan, dan kondisi patogen tidak mati.
Selain itu, dokter tanaman juga harus mengerti cara budidaya yang baik bagi masing-masing komoditas. karena biasanya setiap tanaman akan hidup normal pada ekologi tertentu. ditambah lagi, seorang ahli juga harus tahu biologi dari komoditas tanaman, bisa jadi bercak yang ada di daun tanaman merupakan bukan gangguan akibat penyakit, melainkan memang biologi dari morfologi daun tanaman tersebut yang secara normal berbentuk seperti demikian.
pernah saya tanyakan kepada pengampu mata ajaran ini bahwa apakah seorang dokter tanaman dalam proses mendiagnosis gangguan kesehatan tanaman harus dilakukan sampai dibawa ke laboratorium? jawaban beliau adalah tergantung. manakala sudah sangat ahli, maka dilapangan saja sudah cukup mampu mendiagnosis penyebab gangguan. ini biasanya terjadi pada gejala penyakit atau hama yang umum terjadi. namun, idealnya memang harus dibawa ke laboratorium untuk diketahui jenis spesies dari penyebab gangguan kesehatan tanaman.
begitulah seorang dokter tanaman. jadi sekarang, kalau anda melihat tanaman yang terlihat aneh (mengalami gangguan kesehatan), bisa terlihat dari fisik maupun fisiologinya, jangan langsung di simpulkan kena penyakit ya.. ada tiga kemungkinan : karena Hama, penyakit, atau genetik.
terimakasih.
Bogor 7-9-15
Hasan brissy
(praktikum Klintan ke-1 dengan Dr.ir Suryo Wiyono, M.Sc, Dosen Departemen Proteksi Tanaman IPB)
seorang dokter tanaman harus mampu mendiagnosis gangguan kesehatan yang terjadi pada tanaman dengan benar. Salah-salah, nanti malah bisa salah diagnosis, ya..gak? bahaya kalau terjadi mallpraktek, bisa dituntut. hehe. diagnosisi sendiri dapat dimulai dengan mengamati, menganalisis, dan menyimpulkan penyebab penyakit pada tanaman. maka dari itu perlu adanya dasar-dasar yang digunakan untuk mendiagnosis suatu gangguan.
terdapat tiga dasar yang bisa digunakan untuk mendiagnosis gangguan tanaman, yakni :
1. gejala dan tanda : gejala dan tanda ini dapat berupa individu atau bagian tanaman, atau gejala dan tanda yang ada di lapang (populasi)
2. informasi dari pembudidaya : selain gejala dan tanda, informasi dari pelakuk budidaya dapat menjadi dasar bagi proses pendiagnosis. ini bagaikan seorang pasien yang dapat ditanya mengenai keluhan dan dan lainnya. hal yang perlu ditanyakan bisa berupa : teknik budidaya, teknik pengendalian OPT, perlakuakn khusus kalau ada, informasi pupuk, dan fisiologi dari tanaman.
3. kondisi pertanaman : tidak cukup seorang dokter tanaman melihat gejala tanda dan menanyakan kepada pelaku budidayanya, namun juga harus melihat kondisi pertanaman, berupa vegetasi sekitar lahan, sungai/ hutan, apakah ternaungi atau tidak, dan lainnya.
sehingga, seorang ahli harus bisa mengambil sampel dengan baik. sampel yang baik dapat dilihat sebagai berikut :
1. sampel yang representatif : artinya, sampel yang di ambil haruslah mewakili kondisi pertanaman yang ada. ini yang disebut juga dengan sampel yang bersifat diagnostik.
2. keadaan sampel : artinya, kondisi sampel haruslah baik, harus memperlihatkan kesegarannnya, gejala yang diambil tidak berubah ketika sampai ditempat tujuan, dan kondisi patogen tidak mati.
Selain itu, dokter tanaman juga harus mengerti cara budidaya yang baik bagi masing-masing komoditas. karena biasanya setiap tanaman akan hidup normal pada ekologi tertentu. ditambah lagi, seorang ahli juga harus tahu biologi dari komoditas tanaman, bisa jadi bercak yang ada di daun tanaman merupakan bukan gangguan akibat penyakit, melainkan memang biologi dari morfologi daun tanaman tersebut yang secara normal berbentuk seperti demikian.
pernah saya tanyakan kepada pengampu mata ajaran ini bahwa apakah seorang dokter tanaman dalam proses mendiagnosis gangguan kesehatan tanaman harus dilakukan sampai dibawa ke laboratorium? jawaban beliau adalah tergantung. manakala sudah sangat ahli, maka dilapangan saja sudah cukup mampu mendiagnosis penyebab gangguan. ini biasanya terjadi pada gejala penyakit atau hama yang umum terjadi. namun, idealnya memang harus dibawa ke laboratorium untuk diketahui jenis spesies dari penyebab gangguan kesehatan tanaman.
begitulah seorang dokter tanaman. jadi sekarang, kalau anda melihat tanaman yang terlihat aneh (mengalami gangguan kesehatan), bisa terlihat dari fisik maupun fisiologinya, jangan langsung di simpulkan kena penyakit ya.. ada tiga kemungkinan : karena Hama, penyakit, atau genetik.
terimakasih.
Bogor 7-9-15
Hasan brissy
(praktikum Klintan ke-1 dengan Dr.ir Suryo Wiyono, M.Sc, Dosen Departemen Proteksi Tanaman IPB)
bagaimana mendiagnosis gangguan kesehatan tanaman (Klintan P1)
4/
5
Oleh
Unknown