Senin, 30 November 2015

aku menangis dalam rindu.

aku menangis dalam rindu.

Bismillahirrohmanirrahim.
segala puji bagi Allah , Tuhan semesta alam.
sholawat serta salam selalu saya ucapkan kepada baginda nabi akhir zaman.

hati terasa terurai dera. aku disini tak mampu memantabkan isi hati. seakan terjepit disebuah palung samudera terdalam, tak mampu dan tak berani bergerak maju ataupun mundur.
dalam kondisi seperti itu, aku memang sudah diberi jatah oksigen yang saya juga yakin bahwa itu akan cukup bagiku untuk hidup seribu tahun lagi.

tidak sendiri. aku terpaku bersama jutaan manusia yang ada disekelilingku. aku tahu, akulah yang pernah naik ke permukaan laut ini. dan sedikit tahu bagaimana melepas kan diri dari jeritan sakitnya himpitan.

aku berada dalam posisi yang kebingungan. berusaha mencari pegangan yang paling tepat. berusaha mencari jalan terbaik atas pilihan hidup.

satu sisi orang telah menganggapku cukup berjasa dalam serpihan mikro kehidupannya. disisi lain, aku yang hampir kehilangan arah tempat berlabuh atas tujuan dan impian.

lalu aku harus bagaimana. ditengah semakin cepatnya waktu berjalan. seakan aku telah tahu bahwa siapa nanti yang akan diajukan dan menjadi orang yang bertahta paling tinggi di pucuk gunung sana.
padahal aku gak menginginkan itu. dan aku sudah berusaha mundur untuk sejenak kembali merefresh impian dan realistis terhadap diriku ini.
 
oh bapak ibu. doakan aku supaya tidak salah langkah. aku tidak ingin apa yang aku injak adalah duri yang justru akan melukai aku dan orang disekelilingku. aku ingin menginjakkan diri dalam sebuah jembatan yang mengantarkan aku menuju kemaslahatan.

 mungkin apa yang aku pikirkan ini salah dan terlalu realistis. namun aku sungguh berat. tapi aku hanya khawatir ini seakan menjadi sebuah kewajiban yang kifayah atas diriku. sehingga menutup jalan lain yang mengharuskan diriku ini untuk mengambil jalan itu.
padahal orang-orang yang setia dibelakangku sudah menyatakan diri tidak akan ikut campur atas urusan itu.
lalu, aku harus bagaimana...?

ya rab.... tunjukanlah jalan yang paling benar untuk ku.
aku menangis dalam rindu.

Rabu, 18 November 2015

Waktu

ini masalah kita, bukan masalah waktunya.
setiap orang mungkin akan ngiri dengan temennya, terkait waktu.
orang akan ngiri dengan keleluasaan waktunya
akan membanding-bandingkan apa yang dia punya dengan apa yang orang punya

waktu
kita didunia ini diberi waktu yang sama, 24jam setiap hari.
tapi karna kita manusia, seakan bisa lebih cepat atau lebih lambat. semua tergantung dengan kita.
tergantung dengan persepsi dan perasaan kita.
kadang kita menganggap bahwa waktu kita begitu terbatas, tapi ada orang yang begitu senggang dengan waktunya. bahkan sampe bisa dikatakan terbuang-buang.
sering kita menyalah-nyalahkan waktu, atas kegagalan yang menimpa kita.
ini namanya menyalahkan keadaan. lalu keadaan yang bagaimana sih yang harusnya ideal.

sudahlah. setiap orang dijatah berbeda. kemampuan yang berbeda, dan cara mengisi yang berbeda.
tidak perlu dengn yang disana-dan yang disini. biarlah mereka kelihatan senggang. tapi jangan iri betul, karena kita tidak tahu, kesenggangan mereka apa benar karena rill kosong atau hanya saja dia yang menyikapi itu dengan santai.

intinya, manfaatkan waktumu sebaik mungkin, jangan bilang kalau kamu sibuk dan lainnya.
belajar memanajemen waktu dengan baik, dengan melihat skala prioritas kalian.
24 jam itu bisa untuk mengubah dunia, atau hanya terbuang sia-sia.
itu tergantung kita.

waktu bagaikan pedang.
persoalan waktu, karna dia ciptaan tuhan.
hanya dengan Tuhan engkau mempertanggung jawabkan atas nikmatNya "waktu".

Selasa, 17 November 2015

Kembali, Tim Hadroh KMNU IPB akan Unjuk Gigi di Kontes Banjari Se-Nasional



Jumat, 20 November 2015, Tim Hadroh KMNU IPB kembali akan mengikuti perhelatan akbar lomba hadroh Banjari Cup tingkat Nasional. Kompetisi yang diadakan oleh Himpunan Qori’ dan Qori’ah Mahasiswa (HIQMA) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini akan mempertemukan puluhan delegasi dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. 

Dalam acara yang bertajuk Festival Seni Islam (FSI), merupakan ajang menjaga kekayaan warisan Nusantara, serta mengapresiasi karya mulia dari insan-insan muda yang melakukan syiar dengan mengembangkan potensi dan karyanya. Tema yang diangkat oleh panitia adalah “menggapai kejayaan  melalui karya mulia”.

Ahmad Firdaus, Koordinator Team Hadroh KMNU IPB mengungkapkan bahwa persiapan untuk lomba kali ini lumayan matang. Team kembali dibuat pemanasan dengan latihan-latihan yang rutin dan intensif. 


“kali ini persiapannya lebih memperbaiki kerapian dan variasi tiap lagu biar bisa dinikmati para pendengar”, tegasnya.
“Meskipun kita persiapan seadanya, tapi kami akan berusaha tampil semaksimal mungkin”, ujarnya skali lagi.
Di temui disela-sela latihan, semua personel merasa optimis, dan tetap memohon doa dan dukungan kepada semua pihak semoga diberi kelancaran dan keberkahan saat penampilan hadrah nanti (HB)
 

Babak Baru Perjuangan di KMNU

Rasa Syukur selalu kita panjatkan untuk sang Kholik yang telah memberikan kita samudera kebaikan 

Sholawat dan salam selalu tercurah mengalir deras Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman

Tak terasa anugerah waktu telah cepat berlalu, torehan tinta-tinta perjuangan tertulis di setiap lembaran-lembaran bisu. Canda tawa nan syahdu, tangis pedih telah mampir dan berlalu. Kabinet Asy’ariyah, berada di penghujung detik waktu pengabdian di KMNU. 
 
KMNU bagai rindang pepohonan ditengah padang pasir yang panas nan gersang. KMNU hadir untuk memberi naungan bagi siapapun yang membutuhkan. KMNU didirikan atas dasar suasana kekeluargaan. Ada yang salah jika ada yang tidak merasa terteduhi dengan adanya wadah ini kawan.

KMNU dibuat atas dasar dakwah ahlussunnah waljamaah Annahdliyah di lingkungan perguruan tinggi. Berusaha membentuk kepemimpinan mahasiswa yang berkarakter santri. KMNU selalu menebar kebaikan haqiqi, pemikiran-pemikiran ke-NU-an dan berusaha kehidupan beragama dan bermasyarakat khususnya di lingkungan kampus IPB untuk di warnai.

Perjalanan KMNU IPB masih sangatlah jauh, masih banyak tantangan yang siap menghadang dari hulu. apa dan siapa yang akan datang kalian tidak akan tahu. Tetap berpegang teguhlah pada pada Al-quran dan Al Hadis serta pada para ulama baik sekarang maupun yang terdahulu.

Akhir periode ini bukanlah sebagai akhir permainan. Melainkan babak baru dengan pola yang lebih menawan. Bibit-bibit berkilau siap mengabdikan diri untuk bersama menggenggam perjuangan. bintang-bintang yang bersinar adalah kalian. sehingga KMNU IPB akan jaya di kampus pertanian.