Selasa, 03 Januari 2017

(Menuju) "Sarjana" muda

Siapa yang dulu berpikir bahwa anak buruh tani dan bangunan bisa sarjana di kampus terbaik bangsa? siapa yang bisa membayangkan (dulu) saya bisa kuliyah gratis?

semua berjalan sangat cepat, menyusuri ruang dan waktu (yang dianugerahkan oleh Allah). "nikmat mana yang engkau dustakan?"

tak kuasa kebahagiaan ini sunggu menyertai dan menyelimuti setiap tetes aliran darah dalam nadiku. aku tersungkur dalam lautan syukur dan bahagia.

sebentar lagi, (jika Allah mengizinkan), Saya bisa membawa Bapak dan Ibu duduk dengan terhormat menyaksikan anaknya diwisuda di kampus terbaik pertanian yang dimiliki bangsa ini. mimpi selalu tahu kapan kita harus bangun.  dirikita yang merencanakannya, Allah yang menentukannya.

Bogor, 03 januari 2017

Related Posts

(Menuju) "Sarjana" muda
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.